Aceh
tercatat dalam sejarah sebagai salah satu kerajaan Melayu yang menjadi pusat
pengembangan Islam. Tanah Melayu dipercayai telah menjadi tempat awal
bertapaknya Islam di nusantara.
Sejak selat
Malaka jatuh, Aceh terus maju dengan pesat. Ia muncul sebagai pendidikan Islam.
Lebih penting dari pada itu, Aceh menjadi pusat penyebaran Islam di nusantara.
Di sini muncullah golongan ulama-ulama dan golongan ilmuwan, seperti Hamzah
Fansuri, Nuruddin Al Raniri, Shamsuddin Al Sumaterani, Jailani, dan lain-lain.
Islam menjadi pusat lapangan ilmu, seperti kesusastraan, bahasa, dan lain
sebagainya.
Pendakwah
Aceh telah bertebaran di kawasan Melayu sampai ke Filipina. Adapun diantara
sultan yang memimpin kerajaan Aceh adalah sebagai berikut.
1) Sultan Ali Mughayat
Syah(1514-1582 M)
Pada masa
pemerintahannya, Aceh berubah menjadi kerajaan Aceh Darussalam dan berhasil
memperluas kekuasaannya dengan menyatukan kerajaan-kerajaan di sekitarnya,
seperti Kesultanan Samudra Pasai, Perlak, Lamuri, benua Temiang, dan Indra Jaya.
Muncullah Aceh
Darussalam sebagai sebuah kerajaan besar diperkuat pula oleh peristiwa jatuhnya
kesultanan Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511. Akibat jatuhnya Malaka,
menyebabkan banyak pedagang Arab dan India memindahkan perdagangan mereka ke
Aceh. Akhirnya, Sultan Mughayat Syah berhasil membebaskan seluruh bumi Aceh
dari penguasaan Portugis.
2) Sultan
Salahudin(1528-1537 M)
Setelah
Sultan Mughayat Syah wafat, Aceh dipimpin oleh Sultan Salahudin. Keadaan Aceh
pada saat itu amat lemah dan cenderung memberikan peluang untuk bekerja sama
dengan Portugis.
Aceh
Darussalam mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan Sultan Iskandar
Muda(1607-1636 M). Banyak ahli ilmu pengetahuan dan agama yang mengunjungi
Aceh, seperti ahli fisika dari Mesir dan ahli fiqih dari Suriah. Suasana
kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh yang bernuansa Islam memberikan sebutan
pada Aceh sebagai Serambi Mekah.
Sultan-sultan
Aceh juga menaruh perhatian terhadap kehidupan agama Islam. Rakyat dan pejabat
tinggi diperintahkan menjalani sesuai syariat Islam.
REFERENSI
Buku agama kelas IX
Tidak ada komentar:
Posting Komentar