Translator

Sabtu, 05 November 2011

KERAJAAN ACEH DARUSSALAM



          Aceh tercatat dalam sejarah sebagai salah satu kerajaan Melayu yang menjadi pusat pengembangan Islam. Tanah Melayu dipercayai telah menjadi tempat awal bertapaknya Islam di nusantara.
            Sejak selat Malaka jatuh, Aceh terus maju dengan pesat. Ia muncul sebagai pendidikan Islam. Lebih penting dari pada itu, Aceh menjadi pusat penyebaran Islam di nusantara. Di sini muncullah golongan ulama-ulama dan golongan ilmuwan, seperti Hamzah Fansuri, Nuruddin Al Raniri, Shamsuddin Al Sumaterani, Jailani, dan lain-lain. Islam menjadi pusat lapangan ilmu, seperti kesusastraan, bahasa, dan lain sebagainya.
            Pendakwah Aceh telah bertebaran di kawasan Melayu sampai ke Filipina. Adapun diantara sultan yang memimpin kerajaan Aceh adalah sebagai berikut.

1) Sultan Ali Mughayat Syah(1514-1582 M)
            Pada masa pemerintahannya, Aceh berubah menjadi kerajaan Aceh Darussalam dan berhasil memperluas kekuasaannya dengan menyatukan kerajaan-kerajaan di sekitarnya, seperti Kesultanan Samudra Pasai, Perlak, Lamuri, benua Temiang, dan Indra Jaya.
            Muncullah Aceh Darussalam sebagai sebuah kerajaan besar diperkuat pula oleh peristiwa jatuhnya kesultanan Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511. Akibat jatuhnya Malaka, menyebabkan banyak pedagang Arab dan India memindahkan perdagangan mereka ke Aceh. Akhirnya, Sultan Mughayat Syah berhasil membebaskan seluruh bumi Aceh dari penguasaan Portugis.

2) Sultan Salahudin(1528-1537 M)
            Setelah Sultan Mughayat Syah wafat, Aceh dipimpin oleh Sultan Salahudin. Keadaan Aceh pada saat itu amat lemah dan cenderung memberikan peluang untuk bekerja sama dengan Portugis.
            Aceh Darussalam mencapai puncak kejayaan di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda(1607-1636 M). Banyak ahli ilmu pengetahuan dan agama yang mengunjungi Aceh, seperti ahli fisika dari Mesir dan ahli fiqih dari Suriah. Suasana kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh yang bernuansa Islam memberikan sebutan pada Aceh sebagai Serambi Mekah.
            Sultan-sultan Aceh juga menaruh perhatian terhadap kehidupan agama Islam. Rakyat dan pejabat tinggi diperintahkan menjalani sesuai syariat Islam.
REFERENSI
 Buku agama kelas IX  




Tidak ada komentar:

Posting Komentar